Wabub, H. Gamalis Resmi Membuka Rakor Kolaborasi Terpadu TRC Multisektor Penanggulangan Bencana

Wakil Bupati Berau, H. Gamalis, secara resmi membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Kolaborasi Terpadu Tim Reaksi Cepat (TRC) Multisektor Penanggulangan Bencana yang digelar di ruang rapat RPJPD Bapelitbang Kabupaten Berau, Rabu (18/12/24).

Melalui sambutannya, Wabub menyampaikan atas nama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau, sangat mengapresiasi dan menyambut baik atas terlaksananya  Rakor ini, dalam upaya membangun kesadaran dan kewaspadaan bersama mengenai pencegahan dan penanggulangan bencana di Kabupaten Berau.

Serta pentingnya koordinasi lintas sektor dalam menghadapi berbagai potensi bencana yang dapat terjadi di wilayah Berau. Ia menekankan bahwa kerja sama antara pemerintah daerah, instansi terkait, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam menciptakan sistem penanggulangan bencana yang tangguh dan responsif.

Lanjut disampaikannya,  mengacu data pada dokumen Kajian Risiko Bencana (KRB) Kabupaten Berau 2019-2024, Kabupaten Berau memiliki nilai Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) sebesar 173,74 (kategori kelas tinggi), di mana jenis bencana yang biasa terjadi di Berau yaitu banjir, kebakaran hutan dan lahan, cuaca ekstrem, serta tanah longsor.

"Penanggulangan bencana bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, tetapi memerlukan sinergi semua pihak. Kita harus memastikan kesiapsiagaan dan respons yang cepat untuk melindungi masyarakat dari dampak bencana," ujar H. Gamalis dalam pidatonya.

Guna mengimplementasikan tanggung jawab tersebut, tentu saja diperlukan perhatian dan keterlibatan berbagai pihak dari berbagai sektor secara terkoordinir, mulai dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, masyarakat, dunia usaha dan akademisi serta media massa dengan cakupan multi-dimensi yang sangat luas.

Rakor ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau, TNI, Polri, dinas-dinas terkait, organisasi masyarakat, dan relawan. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat koordinasi dan menyusun strategi bersama dalam menghadapi ancaman bencana seperti banjir, tanah longsor, dan kebakaran hutan yang kerap melanda wilayah Berau.

Selain itu, Rakor juga membahas upaya peningkatan kapasitas TRC melalui pelatihan, simulasi bencana, serta pengadaan peralatan penanggulangan bencana yang lebih modern dan memadai.

Di akhir acara, H. Gamalis mengapresiasi komitmen semua pihak yang terlibat dalam Rakor ini dan berharap hasil dari pertemuan tersebut dapat diimplementasikan secara konkret di lapangan. "Mari kita bersama-sama membangun Berau yang tangguh menghadapi bencana, demi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat," pungkasnya.

Rakor Kolaborasi Terpadu ini diharapkan menjadi langkah awal untuk menciptakan sistem penanggulangan bencana yang lebih efektif dan efisien di Kabupaten Berau.