Pemkab Berau Tegas Fasilitasi Aspirasi Driver Ojol, Siapkan Surat Resmi ke Aplikator dan Kementerian
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau menegaskan komitmennya dalam mendengar dan menindaklanjuti aspirasi para driver ojek online (ojol) terkait program tarif murah dan kebijakan aplikator yang dinilai merugikan mitra pengemudi.
Rapat mediasi multipihak tersebut dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Berau, Muhammad Said, bertempat di Ruang Rapat Kakaban, Kantor Bupati Berau, Senin (7/9/2025).
Turut hadir dalam kesempatan ini Asisten I Setkab Berau M. Hendratno, Kepala Badan Kesbangpol Salim, Kepala Diskominfo H. Didi Rahmadi, Kepala Dinas Perhubungan H. Andi Marewangeng, Kasat Intelkam Polres Berau AKP Chandra Buana, Kabag Hukum Setda Sofyan Widodo, Kabid Tibum dan Tranmas Satpol PP Robani, perwakilan aplikator Maxim Arda Yomi, Ketua Garda Berau Didin Haerudin, serta perwakilan komunitas driver ojol.
Dalam arahannya, Asisten I M. Hendratno menekankan pentingnya menjaga kondusifitas daerah. “Kehadiran rekan-rekan driver ojol adalah suara hati keluarga yang berjuang mencari nafkah. Mari kita bersama-sama menjaga kedamaian di Kabupaten Berau, sambil menunggu solusi terbaik melalui arahan Sekda,” ujarnya.
Sekda Berau, Muhammad Said, menegaskan bahwa Pemkab hadir sebagai fasilitator, bukan sebagai pihak yang bisa mengintervensi kebijakan internal aplikator. “Aspirasi ini akan difasilitasi melalui surat resmi yang ditandatangani Bupati dan diteruskan ke pihak aplikator maupun kementerian terkait. Pertemuan ini adalah wujud silaturahmi dan bukti kehadiran pemerintah di tengah masyarakat,” tegasnya.
Dalam pertemuan, sejumlah tuntutan disampaikan oleh para driver, di antaranya:
• Driver Gojek: pengaturan ulang jam operasional GoFood sesuai kondisi lokal serta penghapusan program double order.
• Driver Grab: evaluasi sistem layanan penumpang (tawar tarif) serta penghapusan fitur tarif hemat.
• Driver Maxim: evaluasi tarif layanan Maxim Food yang dinilai terlalu rendah.
Selain itu, para driver meminta kehadiran perwakilan resmi aplikator di Kabupaten Berau agar aspirasi dan keluhan dapat ditangani lebih cepat.
Perwakilan Maxim, Arda Yomi, menjelaskan bahwa sistem operasional Maxim di Berau dikelola dengan skema waralaba oleh perusahaan lokal, sehingga terdapat perbedaan mekanisme dengan daerah lain.
Kadishub Berau, H. Andi Marewangeng, memastikan bahwa seluruh aspirasi driver telah dicatat untuk ditindaklanjuti. Sedangkan Kasat Intelkam Polres Berau, AKP Chandra Buana, menegaskan bahwa kepolisian berkomitmen menjaga suasana tetap aman dan kondusif. “Persoalan ini menyangkut kebijakan perusahaan dan regulasi pusat. Kami berharap rekan-rekan tetap sabar, menjaga keamanan, dan memberi ruang bagi proses mediasi ini,” katanya.
Di akhir pertemuan, Sekda Muhammad Said menutup rapat dengan menegaskan bahwa Pemkab segera menyusun dokumen resmi berisi aspirasi driver untuk disahkan Bupati Berau, kemudian diteruskan kepada Kementerian Perhubungan, Kementerian Kominfo, serta pihak aplikator terkait.
Meski mediasi berlangsung kondusif, perwakilan driver tetap menyampaikan rencana aksi damai pada Selasa (9/9/2025) di depan Kantor Bupati Berau sebagai bentuk penegasan aspirasi yang diperjuangkan. (DiskominfoIKP-AF)