Asisten I Buka Pengembangan Peningkatan Kapasitqs Intelijen Aparatur Pemda Berau 2025
Mewakili Sekretaris Daerah (Sekda) Berau, Plt Sekretaris Daerah (Sekda), Asisten I Sekretariat Daerah (Setda) Berau, M Hendratno membuka acara Pengembangan dan Peningkatan Kapasitas Intelijen Aparatur Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Berau Tahun 2025, di Ballroom Hotel Derawan Indah, pada Kamis (1/7).
Asisten I, M Hendratno menyambut baik terselenggaranya kegiatan yang diinisiasi oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) tersebut. Dengan melibatkan unsur TNI/Polri sebagai narasumber, kegiatan ini adalah bagian dari upaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) bagi pelaksana tugas intelijen, yang merupakan mata dan telinga bagi pemerintah daerah dalam meminimalisir kerawanan konflik serta mewujudkan kondusivitas.
"Aparatur Pemkab tidak boleh bekerja berdasarkan asumsi, jika begitu berarti dia setengahnya menjadi dukun, kita harus membangun budaya kerja berbasis data, analisis risiko, kemudian strategi intelijen yang progresif setiap langkah harus terencana, berbasis informasi yang terverifikasi dan dijalankan dengan profesionalisme", ungkapnya. Karena itu, ia berharap semua peserta pelatihan yang telah diutus oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) nya dapat mengikuti kegiatan ini sebaik-baiknya dalam menunjang keberhasilan Tugas lapangan.
M Hendratno menegaskan, terhadap informasi atau potensi ancaman harus bersikap responsif. "Jangan diam saja, kita sudah punya ilmu, kemudian ada problem solving, kita sampaikan info kita ke pimpinan yang bisa memecahkan masalah, punya analisis yang terpadu, tabayun istilahnya, kemudian memiliki impact," paparnya. Untuk itu, harus dipastikan seluruh instrumen yang diperlukan siap dan siaga. Termasuk kapabilitas intelijen yang akan banyak berperan.
Lebih lanjut, M Hendratno mengtakan, pemerintah juga mengimbau agar intelejen selalu bersinergi dengan perangkat yang ada, baik dari unsur TNI-Polri maupun organisasi dan kelompok yang berorientasi dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban seperti FKDM, FKUB dan lainnya.
Tugas intelijen berkaitan dengan proses penginderaan awal sebagai langkah preventif terhadap setiap permasalahan yang muncul, dimana akan menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah dalam pengambil kebijakan.
Sementara, Ketua Panitia Pelatihan, H Eddi Supratikno dalam laporannya mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari, sejak tanggal 1 hingga 3 Juli mendatang. Jumlah peserta sebanyak 33 orang, yakni 13 orang dari 13 Kecamatan, 10 orang dari 10 Kelurahan, 7 orang FKDM, dan sebanyak 3 orang dari Bakesbangpo.
Lebih lanjut ia mengatakan, dengan mengikuti kegaiatan ini diharapkan para peserta dapat menerapkan ilmu yang diperoleh secara efektif di lapangan. Khususnya dalam penyelenggaraan pemerintahan, maupun dalam mengawali setiap penyelesaian permasalahan, dalam mengantisipasi setiap isu-isu yang ada di OPD masing-masing. Selain itu diharapkan terjalin komunikasi antara peserta, kemudian antar peserta dengan pelatih instruktur, termasuk juga hubungan antara peserta dengan Bakesbangpol Berau. "Agar bisa mengembangkan jaringan yang lebih besar di tingkat kecamatan," pungkasnya.
Kegiatan yang juga dihadiri Kepala Bakesbangpol Berau, Drs Salim tersebut pun berjalan lancar dan khitmad.